Di Surabaya, tren ini mulai terasa. Kalangan masyarakat urban hingga pelaku usaha kecil menengah mulai mempertimbangkan instrumen keuangan yang tidak hanya memberikan imbal hasil pasti, tetapi juga berpotensi melindungi nilai kekayaan mereka dari inflasi. Dalam konteks ini, kombinasi antara deposito dan emas menjadi strategi menarik yang menawarkan keuntungan ganda: pendapatan pasif dan aset logam mulia yang bernilai jangka panjang.

Emas Tetap Jadi Primadona Investasi

Selama bertahun-tahun, emas terbukti menjadi aset lindung nilai (safe haven) yang stabil. Saat nilai tukar rupiah berfluktuasi atau harga komoditas global mengalami gejolak, harga emas relatif tetap naik secara bertahap. 

Menurut data dari World Gold Council, dalam lima tahun terakhir harga emas dalam rupiah terus mengalami tren kenaikan, bahkan saat ekonomi mengalami tekanan. Hal ini membuat emas tidak hanya dipandang sebagai simbol kemewahan, tetapi juga sebagai strategi penyimpanan nilai yang cerdas.

Berbeda dengan aset lain yang bisa anjlok nilainya karena kondisi pasar, emas memiliki rekam jejak panjang sebagai penyimpan nilai. Bahkan di saat suku bunga rendah atau inflasi tinggi, emas tetap menunjukkan daya tahannya.

Beberapa lembaga keuangan daerah kini mendorong budaya menabung melalui program insentif yang lebih relevan bagi masyarakat. Salah satu bentuknya adalah pemberian hadiah emas batangan langsung kepada nasabah yang membuka deposito dengan nominal tertentu.

Emas dipilih bukan tanpa alasan. Selain mudah dipahami oleh masyarakat sebagai simbol kekayaan, emas juga memiliki nilai yang konkret dan bisa dimanfaatkan kembali dalam jangka panjang, baik sebagai aset simpanan, hadiah keluarga, maupun jaminan masa depan. 

Program seperti ini tidak hanya mendorong kebiasaan menabung, tetapi juga membantu masyarakat memiliki portofolio yang lebih sehat dan beragam. Mereka mendapatkan bunga dari deposito, sekaligus emas sebagai bonus bernilai jangka panjang seperti halnya yang dilakukan oleh Bank BPR Saridana.

Masyarakat kini mulai memahami pentingnya memilih produk keuangan yang memberi lebih dari sekadar bunga. Dengan adanya hadiah berupa emas, nilai total yang diperoleh dari membuka deposito bisa meningkat hingga dua digit persen, tergantung dari tenor dan nominal yang ditempatkan.

Contohnya, jika seseorang menempatkan dana sebesar Rp80 juta untuk tenor 12 bulan, ia bisa mendapatkan bunga tahunan sekitar Rp5 juta, ditambah emas batang 2 gram yang nilainya saat ini berkisar di angka Rp4 juta. Artinya, dalam setahun, potensi return yang didapat mencapai lebih dari Rp9 juta—tanpa risiko pasar, dan tanpa proses undian.

Momentum Kemerdekaan, Waktu yang Tepat untuk Memulai

Memanfaatkan momentum perayaan kemerdekaan, sejumlah bank lokal mengemas program deposito berhadiah ini dalam semangat nasionalisme dan perencanaan keuangan yang bijak. Semangat kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga merdeka dalam mengelola keuangan pribadi.

Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan hadiah yang nyata, diharapkan semakin banyak masyarakat Surabaya, terutama generasi produktif, mulai membangun kebiasaan menyimpan dana di tempat yang aman dan produktif.

Menabung bukan sekadar menyimpan uang, tetapi merancang masa depan. Dan ketika masa depan itu bisa dimulai dengan emas batangan di tangan, maka langkah pertama terasa jauh lebih menyenangkan dan bermakna.